19.9.11

Ilusi Cinta

Ketika cinta diletakan diatas nafsu,

pendar-pendar keindahanya perlahan sirna,

bak embun tertimpa sinar mentari pagi,

tertutup tabir cahaya kalbu,

tak mampu memancarkan kegemilangannya,

terbenam raga dalam lumpur kenistaan,

tak kuasa menahan dahsyat cumbuannya,

membuat diri terpuruk,terserak luluh lantak tak berbentuk,

satu persatu pakaian jiwa terlepas dari raga,

laksana jatuhnya dedaunan dimusim gugur,

tak berbekas,

yg tertinggal hanyalah kegersangan dan kekeringan.

mangbujal 19092011

2.8.11

True Love

True Love

Bergerak lamban gerobak menarik beratnya beban,

berderik kerikil-kerikil tajam terlindas roda-roda,

sesekali tangan-tangan keriput dgn lincah menganyunkan cemetinya,

terdengar lenguh suara sapi kesakitan terkena lecutan,

bibir terkatup dan mata agak sedikit dipejamkan,

terkadang lirih terdengar senandung lagu kerinduan,

melambung khayal mengingat masa lalu,

tergugah rasa menikmati pesonanya,

terjagaku terhentak...

terdiamku dalam kebisuan...

otak seakan berhenti tak berfungsi,

dari sudut mata terlihat berkelebat sesosok bayangan,

kucoba tuk mengejar,

berusahaku tuk menangkap,

peluh bercucuran bak aliran anak sungai,

butir-butir keringat berkilau tertimpa sinar sang bulan,

tiba-tiba...sayup terdengar kidung cinta yg begitu syahdu,

membuat jiwa ini terpekur bertanya,

gerangan siapakah yang sedang terpanah oleh asmara,

kembali kuterdiam takjub dgn apa yang terlihat,

dibalik keremangan sinar rembulan,

bersimpuh seorang gadis dgn wajah syahdu,

senyum simpul selalu tersungging dari bibirnya,

tergerai rambut hitam bercahaya tertimpa sinar rembulan,

sesekali terlihat tangan mungilnya mengusap hidungnya yg mancung,

lirih mulutnya selalu dalam rangkaian bait-bait pengharapan,

terpanaku dibuatnya,

terjatuhku didalam khayalnya,

sungguh betapa berjuta rasa berkecamuk didalam dada,

semakin lama semakin tak karuan,

kucoba meraih tempat menopang,

limbung diri ini dibuatnya,

nanar mata ini menatapnya,

beribu harap, berjuta cemas,

menjadi satu dalam kegamangan,

satu hal yang selalu terlintas dalam benak,

bahwa semua hal yang kita alami dan rasakan,

tak pernah lepas dari suratan sang maha perencana,

oleh karena itu…

yakinlah akan suatu hal, bahwa…

kalau semua sudah menjadi bagian dari skenarioNya

tak perlu lagi engkau berkhayal,

karena semuanya akan menjadi kenyataan

12.4.11

Asa Berselimut Gundah

Asa Berselimut Gundah

Subhanallah, Allahu Akbar…

Kuhempaskan tubuh fana ini kepembaringan sunyi,

Sejenak kupertemukan dua kelopak mata rapat,

Bergulung ribuan kati ombak menerjang karang hati,

Bergejolak samudera harapan tiada bertepi,

Kucoba menata diri tuk meraih mimpi,

Berarak awan-awan putih mewarnai dendang sang penari,

Sepoi angin berhembus menyejukan bara,

Sang penguasa siang terik memancarkan sinaranya,

Semua seakan mencoba menjadi penghibur lara,

Berdetak jantung dalam kehampaan jiwa,

Tertatih langkah-langkah sempoyongan menuju telaga,

Hendak berkaca diri dalam kekusutan raga,

Bibir tersungging berusaha menentramkan gemuruh asa,

Lagi…langkah demi langkah berat kucoba,

Subhanallah…Allahu Akbar…

Kecut,getir, trenyuh, nelangsa…

Berbulir tetes airmata menggenang disudut mata,

Seakan hendak menjadi saksi kebisuan dalam hampa,

Berkali khusuk kucoba panjatkan bait-bait do’a,

Berenang dalam buaian sang pemilik malam,

Kabut dingin berserabut membelai mesra,

Melanglang jiwa, kelana raga,

Dalam kemesraan tiada berbatas masa,

Ketumpahkan segala gundah jiwa terpekur meraja,

Saluang sang gembala terdengar sayup mendendang lembut,

Bergoyang pucuk-pucuk cemara menggeliat penuh pesona,

Berbinar sinar-sinar aneh memancar pengharapan,

Kembali dia tersungkur tak berdaya,

Berjuta bayangan kembali memenuhi setiap sudut ruang,

Berebut seakan hendak berlomba dengan sang waktu,

Sungguh dia telentang tiada ada daya,

Hanya kesunyian kembali menemaninya penuh kesetiaan,

Bergulir sang malam menuju akhir pengembaraan,

Menghentakkan setiap jiwa-jiwa yg asyik mendengkur,

Tak terasa berkelebat sang waktu sekejap kilat menyambar,

Kutata kembali keping jiwa yg berserak,

Wahai jiwa-jiwa yg tenang…

Ingatlah akan suatu masa,

Bahwa dirimu akan kembali kepada sang pemilik alam

Dengan keadaan tenang beriring keikhlasan,

Ataukah dalam keadaan terpaksa berselimut kabut penyesalan...

Allahuma ya Allah...

Dzat yang maha menguasai setiap hati manusia,

Dzat yang maha membolak-balikan hati manusia,

Dzat yang maha memiliki kasih sayang...

kutahu Engkau tak pernah lengah meski sekejap,

semua asa dan gundah kutambatkan kepadaMU

Illahi Rabbi


bekasi, 120411

10.4.11

Bidadari Khayal

Bidadari khayal

Tak terasa benak melayang membayangkan seraut wajah,
suara-suara merdu terdengar riang menggugah khayal,
rambut hitam terurai bak sutra hitam bergelombang,
sunggingan senyum merah merekah menambah gairah,
tatapan teduh mata jeli bak mutiara manikam,
keriangannya membuyarkan awan hitam berserabut,
keindahan tuturnya menawan membuat diri terasa mengawang,
Oh...Allah wahai dzat yg maha indah dan senang dengan segala keindahan,
Oh...Allah wahai dzat yg maha agung dan maha memiliki keagungan,
Oh...Allah wahai dzat yang maha Kasih dan maha mengasihi,
Oh...Allah wahai dzat yang maha Penyayang dan maha menyayangi,
tersungkurku dalam setiap sujud panjang...
terisakku dalam bait-bait do'a malamku...
tertumpah hasrat hati dalam kegundahanku...

Entah apa sebenarnya yang kurasa...

Apakah berdosa jika benih-benih itu tumbuh alami...

Sungguh semuanya mengalir bak udara mengisi ruang kosong...

Semuanya berjalan apa adanya tdk ada yg terpaksa...

Mengalun lembut sajak-sajak sang gembala mendayu,

Menambah hasrat berdebur laksana ombak,

Tak peduli siang,

Tak peduli malam,

Tak peduli badai menerjang,

Tak peduli hujan,terik,gersang,

Hati terasa keluh tuk bilang tidak,

Selalu kuberusaha tuk bisa mengendalikannya,

Akan tetapi...

Entah mengapa...

Seribu kali kucoba tuk menghilangkannya...

Sejuta kali rasa itu makin menggelora...

Oh...Allah wahai dzat yg maha memiliki hati setiap insan,

Hambamu yang penuh kerendahan memohon kehadiratMu,

Kalau memang semua ini sudah menjadi suratan Mu,

Bukakanlah jalanMu

Terangilah hatiku,

Tunjukilah jalanku,

Agar batin ini terasa tentram, damai dan tenang,

Oh...wahai bidadari khayalku,

Maafkan diri ini yang tak kuasa menahan gejolak,

Sungguh telah beribu-ribu kali kucoba tuk mengendalikannya,

Akan tetapi tak sanggup ku tuk melupakannya

Kumerasa diri tak pantas tuk menyimpan rasa itu,

Coba sekali kau menatap bayangmu didasar telaga jernih,

Lihat siapa sebenarnya dirimu,

Sudah berani menjatuhkan pilihan pada sosok suci penuh keagungan...

Oh Allah wahai dzat yg maha memiliki hati setiap insan

Oh Allah wahai dzat yg maha memiliki kasih sayang tak berujung,

Diri yg penuh berlumur lumpur dosa dan nestapa,

Diri yg penuh dengan kefanaan dan kelemahan,

Oh wahai bidadari khayalku yg selalu kurindukan,

Bukalah hati dan jiwanmu tuk hanya sekedar memberi ruang pada diri ini tuk mencoba menjadi orang yang akan selalu membuat kamu tetap tersenyum...Insya Allah

Demi Allah yang maha memiliki kasih sayang yg tak berujung,

Ku akan tetap mengharapakanmu sampai kelak ketentuan Allah akan berlaku terhadap diriku dan dirimu,

Wahai bidadari khayalku aku mencintaimu atas nama Allah dan RasulNya.

Bekasi, 050411