29.5.10

Refleksi Jiwa

rasa itu tiba-tiba datang ...
menyelinap lembut dipalung hati terdalam...
semua rasa terbang beriring kicau alam...
oh, sungguh tak bisa utk dilupakan...
tingkah geraknya selalu mengganggu pandangan...
sorot mata penuh dgn semangat...
hemm, menggoda jiwa tuk berkhayal...
ingin rasanya membunuh rasa itu...
tetapi semua sia-sia belaka...
semakin kucoba utk mengusirnya,
semakin dalam diri terbenam dlm kegelisahan...
memang kehendak alam tak bisa utk dilawan,
semua berjalan begitu spontan,
mengalir bak air menuju telaga,
lagi-lagi ku berusaha tuk menepis bayang dirinya,
tapi berulang hati ini berkata lirih...
wahai hatiku yg penuh dgn ketenangan,
jgnlah engkau berusaha utk melawan kehendak alam,
karena yg engkau dapat hanya kesedihan,
jgnlah engkau menentang kehendak alam,
karena hanya akan menimbulkan kegersangan,
berulang kali selalu mencoba tuk melakukan perlawanan,
huh...
ternyata kutelah berusaha utk melawan lirih hati,
semakin terbenam rasa kedalam kubangan kebimbangan,
maafkan aku wahai sahabat,
ternyata ku tak bisa melupakan dirimu walau hanya sekejap,
ingin rasanya kuutarakan rasa ini,
tapi ku tau seakan tembok legam berdiri didepanku,
apakah masih ada setetes embun yg bs membuat dahagaku berkurang,
wahai ketetapan alam yg kadang membuat ku merasa terbang,
ku selalu berharap tuk akhir yg selalu menyejukan,
hem...
lagi-lagi semua menjadi kebingungan,
karena hingga saat inipun kaki,tangan,kepala,dan seluruh anggota badan yg lainnya, hanya tercurah tuk sesuatu yg indah,
terbayang dalam benak purnamanya bulan,
tetapi tak secerah sinar yg terpancar dari kesederhanaan wajahnya,
semua yg kulihat,kudengar dan kurasakan hanya membuat ku menjadi tentram,
benar rasa itu tak bisa kuhilangkan,
biarlah tetap bersemayam,
entah sampai kapan,
pastinya kehidupan tetap berjalan,
masa depan akan selalu ada,
bagi setiap insan yg mau berusaha tuk meraihnya.

php/29mei2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar