sang malam lambat tapi pasti mulai merayap,
menyapa setiap jiwa yg masih terjaga,
hiruk pikuk kehidupan perlahan pamit,
bergulung dalam buaian sang pemilik malam,
mata-mata mulai terlihat lusuh,
mengikuti irama waktu yg tak mengenal waktu,
perlahan satu persatu tubuh-tubuh fana menyerah pd kodrat alam,
bergelimpangan dalam pelukan mimpi-mimpi yg tak berujung,
walau masih tak terhitung ilusi yg masih jadi tujuan,
akan tetapi semuanya pasti ada batasan,
berhari,berminggu,berbulan,bertahun,
tak terasa sang pemberi hidup mengurangi kehidupan,
tanpa sadar jiwa-jiwa tua mulai terlihat ringkih,
yang dahulu terlihat gagah,
yang dahulu terlihat rupawan,
yang dahulu terlihat menawan,
yang dahulu terlihat menakjubkan,
yang dahulu terlihat penuh pesona,
Subahanallah...
yang dahulu terlihat pongah,
yang dahulu terlihat angkuh,
yang dahulu terlihat sombong,
yang dahulu terlihat gahar,
yang dahulu terlihat penuh keakuan,
Masya Allah...
kini terlihat hanya seperti sebatang pohon yg terlihat rapuh,
semua terlihat seperti debu beterbangan tertiup angin,
wahai jiwa-jiwa yang tenang,
kenapa harus engkau kotori oleh berbagai sampah tak berguna,
ingatkah engkau bahwa semua itu pasti akan berakhir,
atau apakah engkau bisa memberi kehidupan yang lain?
Demi Allah, sesungguhnya hanya Allahlah sang pemilik hidup,
dzat yang tak bertanding,
dzat yang tak beranak,
dzat yang maha satu,
dzat yang maha penuh kasih sayang,
hemm...
tapi kenapa masih juga engkau merasa diri berada,
karena sesungguhnya engkau itu ada dalam ketiadaan,
karena susungguhnya engkau itu lemah dalam kelemahan,
karena sesungguhnya engkau itu fana dalam kefanaan,
terus...
sebenarnya apa yang engkau cari dalam kehidupan?
sebenarnya apa yang engkau dapati dalam kehidupan?
karena untuk mengenal diri sendiripun engkau masih belum bisa,
Astagfirullah...astaghfirullah...astaghfirullah...
Ya Allah, wahai dzat yang memiliki semua keagungan,
dengan 99 sifatMU yang penuh keberkahan,
kusungkurkan diri fana ini dihadapanMU,
kusungkurkan diri lemah ini didekapanMU,
kusungkurkan diri kotor ini dalam kesucianMU,
kupasrahkan diri dalam takdirMU,
kupasrahkan diri dalam iradatMU,
Ya Allah, dzat yang maha memberi rahmat,
bukalah hati yg gelap ini utk memahami makna hayati,
sungguh tanpa cahayMU, diri ini bukanlah apa-apa,
angkatlah jiwa-jiwa ini kedalam keagunganMU,
Wahai jiwa yang tenang...
kembalilah kehadapan Tuhanmu dengan dalam keadaan senang atau terpaksa,
...Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada Iman,(yaitu),
"berimanlah kamu kepada Tuhanmu",maka kamipun beriman.
Ya tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskan kesalahan-kesalahan kami,
dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti...[QS.3.193]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar